*mini Fan milik ponakan aye aja ada pasangannya ;p
Ketika malam tiba, badan begitu letih tapi mata tak kunjung bisa terpenjam dan saatnya kembali merenung, bukan melamun loh ya.
Januari 2013 serendetan undangan pernikahan pun mengalir bak air perlahan-perlahan namun pasti menuju ketempat lebih rendah. Terlambat tidak ketika ditanya: apa Resolusi tahun ini?
Ahai serendetan rancauan-rancauan berputar – putar di kepala mari kita urai mari kita mulai ….
Pingin ngomongin tentang nikah dah boleh-boleh :p
Begini kawan mencoba menangkap obrolan-obrolan para kawan tentang masalah yang satu ini. Seperti biasanya saya pribadi kan selayaknya tempat sampah yei, iya tempat sampah dulunya sih tempat sampah yang baik tp semakin kesini sepertinya “individualis” mulai muncul (baca tulisan sebelumnya) so luntur deh julukan “bak tempat sampah yang baik”.
“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
Kalau saya ditanya target nikah tahun berapa? Wow dah lewat using kawan ketika tiba 25 th yang lalu, seperempat abad dan menikah Nampak “PAS” yah masa transisi dari lulus dan bekerja pun sudah terlampaui. Tapi Rencana ya tetep rencana to, Alloh SWT jauh lebih tahu kapan kita tertakdir untuk menikah. Okei Locke
Kembali ke obrolan-obrolan kawan-kawan yang pernah saya temui 😀 tentang impian2 menikah (Boleh lah ya bermimpi). Bermimpi usia ideal menikah, dengan siapa kita menikah, bagaimana master plan kehidupan pasca menikah, impian capaian dakwah pasca pernikahn dan mau dibawa biduk kapal pernikahan ini.
Setiap orang yang bermimpi akan pernikahan bener kan ya? Ada semangat menyulut di qolbu sekian ribu impian kebaikan menanti kelak kita di beri keturunan ya anak-anak yang kelak akan jadi investasi dunia akherat. Anak-anak sholih yang kelak berbakti pada orang tuanya dan berharap berguna bagi keluarga lingkungan dan negaranya. Anak-anak yang dengan sukarela mendoakan orang tuanya baik ketika masih hidup maupun maut telah menjemput. Menikah dengan usia muda dianjurkan untuk para perempuan mengemban amanah mengandung si anak dan tanggungjawab bawaan setelahnya. Okei Lock
Tapi ketiak akhirnya takdir itu berbicara …..
Yap yap yap ketika salah satu temen saya yang mengungkapkan isi hatinya ::
“ Dia wanita yang umurnya sudah melewati batas kepala tiga dengan lirih pada suatu saat bercerita, mbak kend beliau menyebut begitu walau umur saia jauh lebih muda kali ya tp endah sedari awal beliau memanggil saya begitu 😛 (ah berasa tua begini, lah emang udah kali ya *nepok jidat). Kembali ke beliau ketika pernah berbicara dengan saya “Mbak kend apa salah ketika pada usia segini belom diberi jodoh padahal jelas-jelas kita secara pribadi tidak memintanya, bukan berarti hendak protes sama Alloh, tapi kita berusaha menjaga diri sebaik-baiknya, menahan pergaulan dengan lawan jenis dengan semestinya, tak kenal istilah pacaran, berikhtiar sepenuhnya, berusaha tidak pilih2 calon suami, berusaha memendam rasa “cinta” pada seseorang nggk berani pun bilang aib aib pasrah bila jodoh tidak akan lari kemana dan serendetan hal-hal lain’. Sudah begitu karena memang jodoh kita lama kok ya masih ada orang-orang diluar sana mikir yg macem, komen2 ya yg bikin kesinggung >,< ampun deh pokoknya kalau inget saja bikin nangis Bombay ……. ß gitu deh ceritanya dulu si embaknya pernah bertutur dan Alhamdulillah sudah hitungan bulan ini beliau sudah menikah dengan proses yang benar (emang yg nggk bener gmn?? Qiqiqi :p), Alhamdulillah jadi terharu 😀
Nah ini baru satu cerita kawan, belom lagi cerita-cerita yang udah ta’aruf2 begitu akhirnya belom tertakdir sampai ijab qobul dan cem macem yang lainnya (tp yang mace mini disimen aja kali ya :p)
Bagi Semua orang tua, keluarga, kawan, teman, silahkan lebih bijak bila berada dilingkungan para perempuan yang sudah “lewat” menikah, hati-hati jangan sampai kata-kata kita melukai hati. Lidah itu memang tak bertulang sehingga kadang mudah saja dalam melepas kata-kata. Jagalah dan jagalah ^^,
-7.721878
110.615845