Posted in Hari2 Ku

#Kudus “Kota Semarak”


10 APRIL 2011

*gambar : photo menara kudus with @ayyasofia 10/04/2011

Pekan kedua bulan april 2011 jadi momen besar bagi kami bersepuluh ya setidaknya pengalaman 3 kali kesasar :p. Mendatangi undangan walimatul urs adalah kewajiban bagi kita seorang muslim jadi bila tidak ada halangan diusahakan bisa datang. Dengan berbekal peta dan persiapan yang dadakan akhirnya kami 10 orang membuat suatu rencana perjalanan ,, ya Jogja – Kudus. Kudus pertama kali yang terbayang dalam ingatan Soto kudus, Jenang Kudus, Rokok, dan tentu saja Menara Kudus. Perjalanan kali ini direncanakan pula sebagai rihlah mumpung kami punya waktu untuk berkumpul dari sekian keruwetan aktivitas harian yang dijalani masing-masing. Kia #Travello mobil yang mengangkut kami kapsitas penumpang pas 10 orang: 1 didepan bersama pak sopir, berikutnya 3 – 3 – 3. Awalnya punya rencana berangkat jam 5 pagi tapi apa danya masih saja yang telat-telat dan telat akhirnya baru bisa dimulai jam 6 dengan banyangan menempuh waktu perjalanan jogja – kudus 5 jam. Dan ternyata tak selama itu saudara kami sampai ditkp jam 10.30 padahal itu sudah plus berhenti sekian kali (a.k.a mampir) dan pakek acara kesasar (a.k.a kebablasan) dikota Kudus.
Kami hampir lupa tak membawa peta entah tak tahu kalau itu benar-benar terjadi, perjalanan awalnya lancar aman terkendali Cuma pas nyari lokasi saja yang ribet entah berapa orang yang kami temui untuk bertanya yah maklum pak sopir juga tak hafal jalan jadi kamilah navigator amatir. Dari sinilah semakin menguatkan bahwa seorang perempuan bukanlah suatu navigator yang baik alias insting urusan mencari jalan lemah. Saat sampai di Demak (kota sebelum kudus) ada seorang temen yang sudah wanti – wanti ,, “Pak sopir nanti kalau sudah sampai kudus hati-hati soalnya jalannya kebanyakan searah jadi kalau kita sudah salah jalan kemungkinan besar harus putar balik (muter-muter kotanya) untuk bisa kembali”. Dan itu kami alami :p ,,, ada rasa senang ketika kami telah melewati Demak dan menenui papan besar “Selamat Datang Kota Kudus” “Kudus Semarak” ,,, bentar lagi sampai ya ya ya bersamaan dengan itu sesampai di kotanya baru tersadar lalu kemana kita berjalan soalnya dari tadi patokannya menara kudus. Mencari-cari peta yang dibawa ,, nah! Ternyata menara kudus tak tercantum dipeta  ,, akhirnya kami sadar kami harus berhenti untuk bertanya ,,, cari-cari bertemulah dengan bapak satpam ada 3 orang yang turun,,, dan hasilnya kami kebablasan ,, solusinya ikuti jalan sampai ketemu jalan yang bisa puter balik dan ternyata cukup jauh memang  . Tapi kami menanggapinya dengan happy saja “ya idep2 muter-muter kota kudus” . Kata kunci tempat yang dikatakan pak satpam tadi kami harus ketemu dengan DPRD lalu belok kiri baru peta bisa digunakan  maklum peta yang digambarkan memang kurang spesifik jadi kami berusaha memahami detail2 jalan dengan minim petunjuk. Setelah menjalan merayap si travello hitam akhirnya sampai juga lah kami,, kami mencari masjid terdekat dulu untuk sekedar melepas lelah dan bersih2 sekalian dhuha. (ini kesasar part 1 lho masih ada 2 lagi) :p
Putih suci kesan yang timbul ketika bertemu dengan mempelai (imbas kostum yang dipakek),,, kami benar-benar terlambat sudah tidak ada acara. Kami dipersilahkan duduk lalu dikasih snack, makan habis itu sesi photo2 . Kami malah lebih puas karena pengantinnya sudah tidak terlampau sibuk sehingga bisa “ngobrol” cukup lama dengan kami maklum mungkin besok-besok lagi tak bisa sesantai ini kalau sudah boyongan keJakarta. Dhuhur pun tiba masih saja kami ngobrol,,, jam12.30 pengantin perempuan sudah menawarkan “yok sholat” ayuk-ayuk tapi ada temen yg bilang kita pamitan aja terus sholatte di Masjid Agung kudus “masih cukup masih cukup”. Ya tawaran sholat di cancel pengantin perempuan sholat selepas itu kita mau pamitan. Dasarnya ibu-ibu mau pamitan malah bukak pembicaraan baru,, harus segera dieksekusi ini ,, “ayo matur sekalian pamit” dan wagunya “semua mata mengarah padaku” -_-“ alasannya “ken dirimu aja kan pintar urusan rayu-merayu (gombal2 kata) ,, duh apa ni juga emang aku sales :)) ah tak sanggupi aja lah biar cepet.
Sekitar jam 13 kami keluar dari TKP menuju travello tancap gas tempat tujuan selanjutnya “masjid agung kudus dan Menara kudus”. Kali ini kami pede berbekal nanya jalan ama pengantin okei kami berankat keluar gang dengan mantap ada yang bilang kiri pak ikuti jalan aja,,,, tapi tiba2 loh mana DPRDnya? Ckckck kami salah jalan lagi yang kudunya tadi belik kiri kita2 malah ambill kanan -_-‘. Akhirnya putar balik nemu yang namanya DPRD kami kali ini memang benar-benar harus teliti lurus saja jalan ada Plank petunjuk “menara kudus” belok kanan kami ikuti saja,,, karna takut kesasar kami langsung tanya pada penjual dipinggir jalan “mb S” yg turun berhub dia yg didepan bersama pak sopir. Okei mengikuti petunjuk kami ,, lurus saja sampai nemu perempatan kedua belok kanan,, masih aman terkendali nah sehabis itu kami bingung lagi karna ketemu banyak perempatan (karna sudah terlampau sering bertanya) akhirnya kami percaya pada insting . Ketika bertemu lampu merah : ini kemana lagi? Dengan mantab “mb S” menjawab Lurus. Nah itu dia kami sudah tidak merasa yakin kok jalnnya semakin sempit dan ini malah ketemu lingkungan sekolahan seketika itu juga kai memutuskan untuk bertanya kembali dari jendela kebetulan ada 2 siswa laki2 spontan bertanya “menara kudus kearah mana dik? Lurus aja mb dengan lantang ia menjawab. Kami percaya saja ,,, eh lah ternyata tambah ruwet soalnya tidak menemukan tanda-tanda ke arah “menara” kala itu juga kami berhenti dan bertanya lagi diwarnet alhasil kami terlampau kebablasan lampu merah yg td harusnya ambil kanan yang kami lurus tadi itu artinya juga siswa tadi asal menjawab -_-‘. Kami langsung menghela nafas panjang,,,,, ini gara-gara tadi kita menunda ajakan sholat ini,,,, akhirnya kita sepakat cari masjid terdekat dulu sambil menuju menara, ada 1 masjid tp ternyata dikunci alias bukan tempat umum. Sampai di perempatan tadi kami belok kanan dan ternyata tanda2 Menara dan masjid agung ,, alhamdulillah akhirnya ,,,  (Kesasar Part2)
Mengunjungi daerah baru tak lengkap rasanya bila tak beli oleh-oleh, kudus terkenal dengan jenang kudus kami langsung berkeingin pergi ke pusat pembuatan “Jenang Kudus Mubarok”. Kali ini sasaran kami bertanya adalah tukang becak, mbak2 penjual minum karna menurut kami kalau bertanya pada yang punya kios disekitaran menara takutnya nggk mau dijawab malah ditawarin dadangan mereka. Pemikiran kami kalau datang kepusatnya harga yang ditawarkan normal. Pusat pembuatnnya berada di Jl.Sunan Muria No.33 kudus nama tokonya ‘Toko Sinar Tiga-tiga”, Kami berangkat kali ini benar2 benar sangat hati-hati dengan petunjuk “alun-alun belok kiri kami sempat bertanya sekali lagi biar mantap,,, nah kali ini insting benar-benar diuji lagi kami bertemu pertigaan menurut petunjuk tadi kami disuruh belok kiri ‘ketika melihat rambu mobil di corek warna merah’ kami langsung spontan wah nggk bolek belok,,, eh setelah kami amati ada kata-kata dibawahnya tertulis “khusus hari minggu dan libur diperbolehkan” -_-‘ kami sudah terlanjur melewati walhasil harus cari jalan alternatif kembali ,,, tanya lagi benar2 merayap,,, dengan penuh kesabaran akhirnya “semua berteriak itu itu itu … ketemu deh :)) (Kesasar Part3).
Semua agenda telah terselesaikan kami memutuskan segera pulang “ketika sampai Demak pak sopir bertanya “mau mampir jajan diDemak nggk mb? “sontak kami bertanya “Mboten pak pulang saja” . Ada cerita tersendiri dibalik Demak kenapa kami benar menghindari yang namanya jajan. InsyaAlloh bahan tulisan berikutnya
To be Continued 

Author:

Aku tidak terlalu beda dengan orang-orang pada umumnya, biasa sangat biasa bahkan. Punya hidup yang bisa dikatakan gitu2 aja alias monoton,

8 thoughts on “#Kudus “Kota Semarak”

  1. pernah nyopiri KIA Travello gantian sama akh Pajri, uhuy! ^^
    Jogja-Blora 5 jam perjalanan..

    Kapan2 ke Kudus, ah.. 🙂

      1. betul betul betul.. Travelo gitu loh! kemarin depan 2, belakang 11, jadinya ber-13 🙂 alhamdulillah sampun gadhah SIM A ^^

Leave a reply to kendz Cancel reply